1. Arti Administrasi
Administrasi dapat dibedakan dalam 2 pengertian:
1. Administrasi dalarn arti sempit, yaitu dari kata Administratie (bahasa Belanda)
yang meliputi kegiatan: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan ketikmengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical
work). Jadi Tata Usaha adalah bagian kecil kegiatan dari pada Administrasi yang
akan dipelajari.
2. Administrasi dalam arti luas dari kata Administration (bahasa Inggris).
Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi
dalam arti luas, yaitu:
a. Menurut White, “Administration is a process common to all group effort, public or
private, civil or military, large scale or small scale.” (Administrasi adalah suatu
proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau
swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau kecil).
b. Simon dan kawan-kawan, memberikan definisi sebagai berikut: “Administration as
the activities of groups cooperating to accomplish common goals.” (Administrasi
1sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerja sama untuk menyelesaikan
tujuan bersama).
c. Newman, mengemukakan “Administration has been defined as the guidance,
leadership and control of the ef ort of a group of individuals towards some common
goal.” (Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan
pengawasan dari usaha-usaha kelompok individu-individu terhadap tercapainya
tujuan bersama).
Setelah mengetahui beberapa definisi administrasi, maka ciri-ciri administrasi
tersebut di atas dapat digolongkan atas:
a. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas 2 orang atau
lebih;
b. Adanya kerja sama dari kelompok tersebut;
c. Adanya kegiatan/proses/usaha;
d. Adanya bimbingan;
e. Adanya tujuan.
2. Peranan Administrasi
Pemahaman yang tepat tentang pentingnya peranan administrasi dalam
kehidupan modern sangat tergantung pada definisi yang digunakan sebagai titik
tolak berpikir.
Administrasi didefinisikan sebagai "keseluruhan proses kerjasama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana
dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna ".
Definisi di atas akan terlihat paling sedikit tiga hal. Peytama: Administrasi
merupakan suatu seni sekaligus sebagai proses. Sebagai seni, penerapan
administrasi memerlukan kiat tertentu yang sifatnya sangat situasional dan
kondisional. Administrasi selalu terikat pada kondisi situasi, waktu dan tempat.
Sebagai proses, dalam penyelenggaraan administrasi terkandung pemikiran yang
sangat mendasar yaitu bahwa semakin lama proses administrasi itu berlangsung,
harus diupayakan tercapainya tingkat dan mutu pekerjaan yang semakin
meningkat. Kedua: Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu: adanya dua
2orang atau lebih, orang-orang tersebut bekerja bersama dalam hubungan yang
sifatnya formal dan hirarkhis, adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya tugastugas yang harus diiaksanakan dan tersedianya sarana dan prasarana tertentu.
Ketiga: Bahwa administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah merupakan hal
yang barukarena administrasi sesungguhnya timbul bersamaan dengan timbulnya
peradaban manusia .
Perihal Tujuan
Sebagai unsur administrasi tujuan dapat merupakan tujuan jangka patang,
jangka sedang, maupun jangka pendek.
Hal lain yang perlu penegasan mengenai tujuan ialah bahwa tujuan dapat
ditentukan oleh para pendiri suatu organisasi, akan tetapi dapat pula oleh orangorang yang bergabung kemudian dan terlibat dalam usaha pencapaiannya.
Sesungguhnya tujuan jangka panjang tidak ditentukan oleh para anggota organisasi
yang bergabung kemudian, melainkan oleh para pelopor atau pendiri organisasi yang
bersangkutan. Misalnya, tujuan akhir suatu negara biasanya ditentukan oleh para
pendiri negara tersebut. Tujuan jangka panjang suatu organisasi niaga pun ditentukan oleh para pendiri atau pemilik pertamanya. Yang kemudian ditentukan oleh
para anggota organisasi adalah berbagai sasaran, baik sasaran jangka sedang maupun
sasaran jangka pendek..
Perihal Pelaksanaan Kegiatan Operasional
Mengenai tugas-tugas operasional sebagai unsur administrasi dapat dikatakan
bahwa pelaksanaannya akan lebih berdaya guna dan berhasil guna apabila semua
orang yang terlibat mampu menumbuhkan dan memelihara kerjasama yang erat
antara mereka. Akan tetapi harus ditekankan bahwa secara teoritikal, kerjasama
merupakan kondisi ideal yang memang selalu didambakan akan tetapi belum tentu
selalu dapat diwujudkan. Paling sedikit upaya menumbuhkan dan memelihara
kerjasama tidak selalu mudah. Artinya, secara konseptual dan teoritikal dapat
dinyatakan bahwa kerjasama sesungguhnya bukanlah merupakan unsur
administrasi.
Perihal Sarana dan Prasarana
Sebagai unsur administrasi, bentuk, jenis dan jumlah sarana dan prasarana
yang diperlukan tergantung pada berbagai faktor, seperti :
3a. sifat tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,
b. aneka ragam tugas yang harus dilaksanakan,
c. jumlah orang yang terlibat,
d. ukuran besaran organisasi,
e. teknologi yang dimanfaatkan,
f. "produk" yang hendak dihasilkan.
Dapat dinyatakan secara aksiomatik bahwa setiap organisasi selalu menghadapi
keterbatasan kemampuan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukannya.
Keterbatasan kemampuan tersebut menuntut penggunaan dan pemanfaatan
berbagai sarana dan prasarana sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang
maksimal
3. S e j a r a h P e r kemb a n g a n Admin i s t r a s i d a n Ma n a g eme n
Perkembangan administradi dan managemen sebagai seni dapat dibagi menjadi
tiga fase utama, yaitu :
1. Fase pra-sejarah yang berakhir pada tahun 1 M.,
2. Fase sejarah yang berakhir pada tahun 1886, dan
3. Fase modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masil berlangsung
hingga sekarang ini.
Fase Pra-sejarah
Ditinjau dari segi waktu dan tempat fase pra-sejarah ini dapat dibagi pula
menjadi beberapa bagian perkembangan, yaitu .
1. Peradaban Mesopotamia,
2. Peradaban Babilonia,
3. Mesir Kuno,
4. Tiongkok Kuno,
5. Romawi Kuno,
6. Yunani Kuno.
Zaman Mesopotamia. Pada zaman Mesopotamia telah dijalankan sebahagian
prinsip-prinsip administrasi dan managemen yang diketahui oleh manusia sekarang
terutama di bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi pengangkutan -
terutama pengangkutan sungai - dan bahkan masyarakat Mesopatamia telah
4mempergunakan logam sebagai alat tukar menukar yang sudah barang tentu sangat
memperlancar jalannya perdagangan
Zaman Babilonia. Administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan
pengangkutan telah berkembang pula dengan baik pada zaman babilonia. peradaban
Babilonia telah berhasil pula membina suatu sistem adnunistrasi di bidang teknologi,
terbukti dengan adanya taman tergantung yang katanya sampai sekarang ini belum
dapat ditandingi oleh manusia modern.
Me s i r K u no . Pengetahuan tentang perkembangan administrasi dan managemen
pada zaman Mesir Kuno lebih banyak karena peninggalan sejarahnya yang lebih
banyak dan juga terutama karena tulisan Mesir kuno masih banyak dapat digali
kembali dan masih banyak pula ahli purbakala yang dapat menginterpretasikannya.
Dengan diketemukannya papirus, maka kejadian-kejadian di Mesir Kuno Iebih banyak
tercatat.
Tiongkok kuno. Perkembangan administrasi dan managemen pada zaman
Tiongkok kuno memberikan kepada kita pengetahuan yang cukup banyak tentang
administrasi dan managemen di masa itu. Yang paling menonjol dan sekaligus
merupakan perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ialah bahwa
masyarakat dan pemerintahan Tiongkok kuno telah berhasil menciptakan suatu
sistem administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya ciptaan
tersebut sehingga banyak prinsip-prinsip administrasi kepegawaian modern yang
terkenal dengan istilah "merit system" itu dipinjam dari prinsip-prinsip administrasi
kepegawaian Tiongkok kuno.
Tanpa mengurangi jasa tokoh-tokoh administrasi dan managemen Tiongkok
kuno yang sangat banyak itu, dalam buku ini akan ditonjolkan tiga orang tokoh
administrasi dan managemen yang telah memberikan sumbangan yang sangat besar
ke arah perkembangan administrasi dan managemen.
Tokoh pertama ialah KONFUSIUS.
Tokoh kedua ialah CHOW.
Tokoh ketiga ialah seorang bernama MO TI.
Romawi Kuno, Sumber-sumber Ilmiah yang terpenting yang dapat dipelajari
mengenai perkembangan administrasi dan managemen pada zaman Roinawi kuno
ialah karya-karya ahli filsafat terkenal, CICERO, terutama dalam dua bukunya yang
5masing-masing ber]udul: (1) De Officii ( T he O f f i c e ), dan (2) D e L eg ib u s ( T h e
L a w ).
Yunani Kuno Sumbangan terbesar dari Yunani kuno, meskipun tidak langsung dalam
ruang Lngkup administrasi tetapi jelas sangat mempengaruhi jalannya proses
administrasi dan managemen, ialah pengembangan konsep demokrasi.
Fase Sejarah (Tahun .1 M. sampai dengan 1886).
Berhubung dengan gelapnya sejarah dunia pada umumnya selama 15 abad
pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi dan managemen pun turut
mengalami kegelapan. Paling sedikit kita tidak mengetahw banyak tentang perkernbangan administrasi dan managemen dalam 15 abad itu. Timbulnya gereja Katholik
Roma telah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan teori administrasi dan
managemen. Dengan perkataan lain, gereja Katholik Roma telah memberikan
sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi dan managemen.
Di Eropa timbul tiga kelompok sarjana yang terdapat pada tiga negara yang
berbedabeda pada waktu yang kira-kira bersamaan, yang tanpa diketahui pada tahap
permulaan, mempunyai pandangan yang pada garis besarnya sama. Ketiga kelompok
ahli tersebut ialah:
1. Kaum Kameralisten yang terdapat di Jerman dan Austria.
2. Kaum Merkantilizen di Inggeris, dan
3. Kaum Fisiokraten di Perancis.
Zaman Modern.
Seperti telah terlihat dari analisa historis yang amat singkat di atas, fase
terakhir daripada perkembangan administrasi dan managemen diberi nama "Fase
Modern" yang ditandai oleh lahirnya Gerakan Managemen Ilmiah yang dipelopori
oleh FREDERICK W. TAYLOR, di Amerika Serikat.
Gerakan Managemen Ilmiah tersebut lahir pada tahun 1886 karena pada tahun
itulah. TAYLOR, sebagai seorang sarjana pertambangan, yang bekerja pada Midvale
Steel Company di Philadelphia mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam
rangka usahanya mempertinggi efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktifitas
para pekerja.
Di Perancis terdapat pula seorang alnli pertambangan yang bernama HENRI
FAYOL yang bekerja pada salah satu perusahaan tambang di sana. Karena
67
ketidakmampuan pimpinan perusahaan untuk menggunakan sumber-sumber yang
tersedia bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, perusahaan
terancam oleh kehancuran.
Perkembangan Administrasi dan Managemen sebagai limu Pengetahuan
Dalam garis besarnya perkembangan ilmu pengetahuan itu sejak zaman Yunani
kuno hingga sekarang dapat digambarkan seperti terlihat. (Gambar 1).
Gambar tersebut jelas terlihat bahwa pada mula timbulnya ilmu pengetahuan,
kesemuanya disebut Filsafat. Dinamika masyarakat menuntut perkembangan lebih jaun
dari filsafat itu sehingga timbul tiga cabangnya, yaitu: (1) I1mu-ilmu eksakta, seperti
ilmu Kimia, Matematika, fisika, dan lain-lain; (2) ilmu-ilmu Sosial, seperti Ilmu
Hukum, ekonomi. Ilmu sosial, dan sebagainya., dan (3) Humaniora seperti musik, seni
tari, seni rupa , s a s t r a , dl l .
Ditinjau dari segi pentahapan perkembangan Ilmu Administrasi, sejak lahirnya
hingga sekarang Ilmu Iidministrasi telah melewati empat tahap, yaitu:
1. Tahap Survival (1886 sampai dengan 1930),
2. Tahap Kansolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945),
3. Tahap "Human Re l a t i ons
-
' (1945-1959) ,
4. Tahap Behaviouralisme (1959 hingga sekarang).
4. Komponen administrasi
A. Manajemen Sebagai Komponen Administrasi
Harus diakui bahwa di kalangan para ilmuwan Administrasi dan para praktisi
masih terjadi silang pendapat yang bahkan bersifat perennial tentang pembedaan
yang dapat dilakukan antara administrasi dan manajemen. Dengan perkataan lain
hingga sekarang masih terjadi perdebatan tentang apakah administrasi lebih luas dari
manajemen ataukah sebaliknya. Dapat diperkirakan bahwa perdebatan tersebut akan
terus berlangsung di masamasa yang akan datang, hal yang lumrah dalam "dunia
akademika."
Terdapat tiga "kubu" dalam perdebatan tersebut. Kubu pertama terdiri dari
sekelompok orang yang mengatakan bahwa Administrasi lebih luas dari manajemen.
Kubu kedua terdiri dari mereka yang mengatakan bahwa manajemen lebih luas dari
administrasi. Kubu inilah yang menganut pandangan yang mengatakan bahwa
administrasi hanyalah berupa kegiatan ketatausahaan. Artinya, pendapat
menginterpretasikan administrasi dalam arti sempit. Kubu ketiga terdiri dari orangorang yang mengatakan bahwa administrasi dan manajemen merupakan dua hal
yang sinonim dan karena itu pengunaannya dapat silih berganti tanpa kehilangan
maknanya.
1. Sebagai komponen administrasi, manajemen dapat disoroti dari dua sudut
pandang. Yang pertama ialah menyoroti manajemen sebagai proses
penye l e ngga r a an be rbaga i j eni s akt ivi t as da l am r angka penc apa i an tujuan
yang t e l a h di t entuka n s ebe l umnya . Be r b aga i akt ivi t a s t e r s ebut dapa t
digolongka n pada dua ka t egor i ut a ma ya i tu akt ivi t a s yang t e rgolong
s ebaga i fungs i - fungs i organik ma na j e me n da n fungs i - fungs i pe nunj ang.
2. Be r tol ak da r i de f ini s i ma na j e men ya ng menga t a kan ba hwa mana j e me n
me rupakan ke ma mpuan me mpe r ol eh ha s i l me l a lui kegi a t an or ang l a in
da l a m r a ngka penc a pa i an tujuan. De f ini s i t e r s ebut me mbe r i pe tunj uk bahwa
mana j emen dapa t di l iha t s ebaga i ke lompok or ang yang me nduduki be rbaga i
t ingka t j aba t an pi mpi nan da l a m sua tu or gani s a s i .
Ca r a panda ng ya ng ke dua menunj ukkan pa l i ng s e diki t e mpa t ha l .
a . Da l am me l aks anakan kegi a t annya , s eor ang mana j e r me me r luka n dua
j eni s ke t e r ampi l an, ya i tu ke t e r ampi l an mana j e r i a l dan ke t e r ampi l an
t eknika l . 10
b. Ca r a pandang yang dipe r luka n. Se maki n t i nggi kedudukan mana j e r i a l
s e s eor ang, da r ipada nya s e ma kin di tuntut c a r a panda ng yang
menye luruh a t au hol i s t ik. Se ba l iknya s e maki n r e ndah ke dudukan
mana j e r i a l s e s eor ang da l a m hi r a r khi organi s a s i , panda ngan yang pe r s i a l
a t au inkr e ment a l ma s ih da pa t dibena r ka n. Ungkapan ya ng s e r ing
diguna kan untuk mengga mba rkan c a r a pandang ini i a l a h bahwa s e maki n
t inggi keduduka n s e s eor ang da l a m orga ni s a s i , i a s e ma kin di tuntut
mengena l i "hut an" di mana i a be r ada s edangka n makin rendah
kedudukan seseorang dalam jajaran organisasi, yang dituntut daripadanya
ialah kemampuan mengenali "pohon-pohon" yang terdapat dalam "hutan"
tersebut.
c. Jenis pengetahuan yang perlu dimiliki. Rumus vang biasanya diketengahkan
menyangkut hal ini berkata bahwa semakin tinggi jabatan manajerial
seseorang dalam hirarkhi organisasi, pengetahuan yang bersangkutan harus
semakin meluas yang memungkinkannya berpikir dan bertindak sebagai
seorang "generalist
Bentuk dan sifat keputusan yang diambil. jika diterima pendapat bahwa
semakin tinggi kedudukar, manajerial seseorang ia semakin dituntut bespikir
holistik dan integralistik
B. Organi s a s i Sebaga i Kompone n Admi ni t r a s i
Organi s a s i me rupaka n komponen kedua da r i Admi ni s t r a s i . Organi s a s i
dide f ini s ikan s ebaga i " s eke lompok or ang yang t e r i ka t s e c a r a for ma l da l a m
hubungan a t a s an da n ba wahan yang be ke r j a s a ma untuk menc apa i t u juan
be r s a ma pul a . " De f ini s i s ede rhana di a t a s me mbe r i pe tunjuk bahwa organi s a s i
dapa t di s o r o t i da r i dua sudut pa ndang, yai t u s eba ga i wada h be r baga i ke gi a t an
dan s e baga i pros e s int e r aks i ant a r a or ang- or ang yang t e rdapa t di
-
da l a mnya .
Organi s a s i Sebaga i Wadah
Menyor ot i organi s a s i s ebaga i wa dah ber a r t i me l iha tnya da r i pa l ing s edi ki t
t iga sudut panda ng.
Pertama: Me l iha t organi s a s i s ebaga i s u a tu s t rukt ur me l a lui l i ma ha l
ha rus t e rga mba r , ya i tu: 11
a . J enj ang hi r a rkhi j aba t an- j aba t an manaj e r i a l yang j e l a s s ehingga t e r l iha t
"Si apa yang be r t angggung j awab kepa da s i a pa " ;
b. Pe l e mbaga an be rbaga i j eni s kegi a t an ope r a s i ona l s ehingga nya t a j awaba n
t e rhadap pe r t anya an; " Si apa yang me i a kuka n apa ? "
c . Be rba g a i s a lur an komunika s i yang t e r d a p a t da l a m organi s a s i s ebaga i
j awaba n t e rhadap pe r t anya an; " Si apa yang be rhubungan denga n s i apa
dan untuk kepent ingan apa ? "
d. J a r ingan infor ma s i ya ng dapa t digunakan untuk be r ba ga i kepent i ngan,
ba ik ya ng s i f a tnya ins t i tus iona l maupun indi vidua l ;
e . Hubungan ant a r a s a tu s a tuan ke r j a dengan be rbaga i s a tuan ke r j a yang
l a in.
Kedua: Menyorot i organi s a s i s ebaga i wa dah juga be r a r t i me l akukan
analisis terhadap berbagai tipe organisasi untuk kemudian dipilih dan digunakan
tipe yang di anggap paling tepat. Lima tipe orgarlisasi yang umum dikenal dewas ini
ialah:
a. tipe lini,
b. tipe lini dan staf,
c. tipe fungsional,
d. tipe matriks, dan
e. tipe panitia.
5 . P e n d a l a m a n a d m i n i s t r a s i m e n gg u n a k a n a l u r p e m i k i r a n l o g i s
Cara lain yang dapat digunakan untuk memahami administrasi sebagai proses
yang kompleks adalah dengan melihat aspek-aspek administrasi dengan alur
pemikiran logis. Alur tersebut menyoroti :
Manajemen Sebagai Inti Administrasi
Titik tolak yang paling tepat untuk mengatakan bahwa manajemen merupakan
inti adrninistrasi adalah definisi "klassik" manajemen yang mengatakan bahwa
manajemen merupakan "seni dan kemampuan memperoleh hasil melalui kegiatan
orang lain dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya." Jika
definisi tersebut disimak dengan tepat akan jelas terlihat bahwa orientasi manajemen
adalah perolehan hasil melalui kegiatan operasional. 12
Kebenaran pendapat ini terlihat pada seluruh langkah yang diambil dalam
menjalankan dan mengemudikan roda suatu organisasi.
1. Dalam hal strategi. Seorang administrator mengambil keputusan strategik yang
kemudian oleh para manajer dijabarkan menjadi keputusan yang bersifat taktis
yang selanjutnya dirinci lagi oleh para rnanajer yang menduduki jabatan
manajerial yang lebih rendah menjadi keputusan teknikal dan operasional.
2. Dalam hal penyusunan dan penetapan rencana. Rencana yang bersifat
komprehensif dan menyeluruh disusun dan ditetapkan pada tingkat administrasi
(sering dikenal dengan istilah "administrative planning") yang kemudian dirinci
menjadi rencana departemental atau persial oleh para manajer (sering disebut
"managerial planning").
3. Pada tingkat adrninistrasi yang mendapat perhatian adalah penetapan pola dasar
struktur organisi
4. Dalam penggerakan, adalah menetapkan kebijaksanaan dasar
5. Dalam pengawasan , pada kedudukan yang tinggi seseoran maka semakin
sedikit pengawasan dan sebaliknya.
6. Penilaian
7. Sistim umpan balik
Kepemimpinan Sebagai Inti Manajemen
Untuk membuktikan kebenaran pendapat yang mengatakan bahwa
kepemimpinan merupakan inti manajemen, dua definisi perlu dijadikan titik tolak
berpiki r. Pe r tama, definisi manajemen, mengatakan bahwa manajemen merupakan
kemarnpuan dan seni memperoleh hasil melalui kegiatan orang lain dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua, definisi
kepemimpinan yang mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahan sehingga mau dan mampu
melakukan kegiatan kegiatan tertentu meski pun secara pribadi hal tersebut mungkin
tidak disenanginya.
Perwujudan paling nyata dari kemampuan memimpin lihat pada ketangguhan
seseorang menyelenggarakan berbagai fungsi organik yang menjadi tanggung jawab.
Seorang manajer dapat dikataka menjadi pimpinan yang efektif apabila ia
mampu:
a. menentukan strategi yang tepat, 13
b. menjadi perencana yang, tangguh,
c. menjadi organisator yang cekatan,
d. motivator yang efektif,
e. pengawas yang obyektif dan rasional,
f. penilai yang tidak terpengaruh oleh pertimbangan-pertimbangan yang
subyektif atau emosional.
Pengambilan Keputusan Sebagai Inti Kepernimpinan
Ukuran efektivitas seorang pejabat pimpinan dalam menjalankan tugas-tugas
kepemimpinannya adalah kemampuannya mengambil keputusan. Sebagai ukuran
efektivitas kepemimpinan, yang dimaksud dengan kemampuan mengambil
keputusan tidak terutama diukur dari jurnlah keputusan yang diambilnya.
"Human Skill" Sebagai Inti Pengambilan Keputusar.
Seluruh proses pengambilan keputusan, pentingnya unsur manusia selaku
pelaksana keputusan yang diambil tidak boleh dilupakan.
Manusia Sebagai Inti "Human Skill"
Meskipun ada kalanya dirasakan bernada "klise", ungkapan yang berkata
proses administrasi diciptakan dan dilalui oleh manusia, dari manusia dan untuk
manusia, sesungguhnya mengandung kebenaran yang sangat fudamental sifatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar